Newsroom & Blog 17

Mana Lebih Efektif Antara Advertising Online dan Advertising Offline

20 Mei 2022

Promosi produk adalah pilihan yang mesti diambil oleh seorang pebisnis. Bila tidak dilakukan, maka produk bisa saja bertumpuk di rumah atau di gudang tanpa ada yang membeli.

Promosi produk adalah pilihan yang mesti diambil oleh seorang pebisnis. Bila tidak dilakukan, maka produk bisa saja bertumpuk di rumah atau di gudang tanpa ada yang membeli. Promosi bisa dilakukan dengan pemasangan iklan di berbagai tempat, baik online maupun offline.

Pertanyaannya, mana yang lebih efektif antara advertising online dan offline? Mari kita ulas satu per satu.

Advertising offline berarti periklanan yang dipromosikan lewat media massa, televisi, majalah, dan media lainnya. Tidak hanya itu, advertising offline juga bisa digunakan di billboard, videotron, dan sebagainya. 

Advertising online berarti periklanan yang mempromosikan produk lewat jaringan periklanan online. Misalnya, lewat Google Ads, YouTube, Facebook, Instagram, dan sebagainya.

Lewat kedua jenis advertising ini, mana yang lebih efektif digunakan pada saat ini?

Ternyata, baik advertising online maupun offline memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Tergantung apa yang ingin Anda capai dari periklanan tersebut.

Bila Anda ingin menjangkau lebih banyak pemirsa, dan lebih banyak tempat, maka bisa dikatakan advertising online adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Beriklan lewat Facebook misalnya, akan jauh lebih besar jangkauannya ketimbang lewat billboard misalnya. Selain itu, hal yang membuat jangkauan advertising online jadi lebih besar ialah karena banyaknya pengguna smartphone dan internet di Indonesia, juga dunia. Pengguna internet di Indonesia mencapai ratusan juta orang, tentunya bisa menjadi pangsa pasar yang bisa Anda coba jajaki.

Bila Anda ingin mendapatkan harga lebih terjangkau, tentunya harga periklanan online juga jauh lebih terjangkau. Anda bisa memastikan bahwa memasang iklan di Facebook Ads misalnya akan jauh lebih murah ketimbang di surat kabar nasional. Harga billboard Jakarta masih cukup mahal ketimbang harga iklan di Google Ads.

Tapi, bila Anda bisa mendapatkan jasa advertising Jakarta yang terbaik, bisa jadi budget yang Anda keluarkan untuk harga billboard Jakarta bisa jauh lebih efektif ketimbang harga yang Anda bayar untuk influencer misalnya.

Sebab, tidak selalu advertising offline selalu melulu kalah dari advertising online. Salah satunya.untu billboard tadi. Billboard terpasang di pinggir jalan, persimpangan lampu merah, hingga pusat keramaian. Anda bisa memastikan bahwa Anda akan melihat iklan billboard tersebut lebih dari 5 detik, terutama bila berada di persimpangan lampu merah.

Berbeda dengan iklan online yang bisa "diskip" billboard akan tetap berdiri di sana, selama Anda masih mampu membayar harga billboard Jakarta. Hal itu jauh lebih efektif dari iklan online yang kerap diskip oleh pemirsanya tanpa memperhatikan apa isi dari iklan tersebut, atau apa yang ingin dipromosikan lewat iklan tersebut.

Karena itulah, banyak pebisnis memilih untuk menggunakan dua jenis periklanan ini bersamaan. Advertising online ditujukan untuk menjangkau lebih banyak pemirsa dengan budget yang lebih terjangkau juga. Menjangkau lebih banyak ditujukan untuk memperbesar pasar dan menjaring lebih banyak pelanggan dari lokasi berbeda.

Sedangkan advertising offline juga tetap digunakan untuk efektivitas, citra perusahaan, dan branding yang efektif. Apalagi, bila berhasil beriklan di billboard yang berada di pusat keramaian kota. Tentunya, hal itu akan meningkatkan kepercayaan pelanggan pada produk Anda.

Jadi, dari ulasan di atas, mana menurut Anda yang lebih efektif antara advetising online dan offline. Tentunya, ulasan lebih detail terkait advertising online, maupun advertising offline juga akan diulas di artikel berikutnya. Terpenting, sesuaikan kebutuhan advertising sesuai budget dan kebutuhan. Jadi, pertimbangkan sebaik-baiknya agar tidak merugi pasca campaign periklanan.

Back To Newsroom & Blog
Research & Insight ID Others

Explore Other News & Media