Di era serba digital, banyak brand berlomba-lomba menempatkan iklan mereka di platform online. Namun, semakin lama, efektivitasnya menurun. Audiens kini terbiasa menggulirkan iklan tanpa sadar, bahkan sebagian besar sudah menggunakan ad-blocker untuk menghindari paparan promosi yang terlalu sering. Akibatnya, pesan brand Anda bisa tenggelam di antara ribuan konten digital lainnya.
Lantas, bagaimana brand dapat menjangkau audiens yang sama setiap hari dengan konsistensi dan exposure berulang?
Di tengah kebisingan digital, jawabannya justru ada di jalanan, tepatnya di iklan bus non BRT. Penumpang bus non BRT adalah komuter setia, seperti pekerja kantoran, pelajar, hingga pelaku UMKM yang menggunakan transportasi yang sama setiap hari. Bagi mereka, bus bukan sekadar alat transportasi, tapi bagian dari rutinitas hidup. Dan di sanalah peluang emas bagi brand Anda terbuka, menjadi bagian dari keseharian audiens tanpa mereka sadari.
Sebelum membahas potensi iklannya, mari kenali dulu apa itu bus non BRT (Bus Rapid Transit). Berbeda dengan bus BRT yang memiliki koridor dan halte khusus, bus non BRT melayani rute reguler dengan fleksibilitas tinggi. Armada ini melintasi berbagai kawasan perumahan, jalan arteri, hingga area perkantoran, menjadi sarana transportasi favorit masyarakat yang membutuhkan moda transportasi cepat, murah, dan mudah dijangkau.
Karakteristik penumpang bus non BRT sangat menarik bagi dunia periklanan. Mereka adalah komuter harian yang rutin melakukan perjalanan di jam dan rute yang sama. Itu artinya, paparan terhadap iklan yang sama bisa terjadi secara berulang setiap hari. Dari sisi pemasaran, paparan berulang (repeated exposure) adalah kunci utama membangun brand recall dan memperkuat posisi brand di benak konsumen.
Dengan ribuan perjalanan yang terjadi setiap harinya, iklan di bus non BRT mampu menjangkau masyarakat secara masif, baik penumpang di dalam bus maupun pengguna jalan di sekitarnya.

Sumber: City Vision
Keunggulan utama iklan bus non BRT terletak pada audiensnya. Para komuter yang menggunakan moda ini memiliki kebiasaan yang sama setiap hari, yaitu naik di halte yang sama, duduk di kursi yang sama, bahkan melewati jalan yang sama.
Dengan pola seperti itu, iklan Anda mendapat exposure yang tinggi dan berulang, membuat pesan lebih mudah diingat dan melekat di pikiran audiens. Bagi brand yang ingin membangun awareness jangka panjang, ini adalah peluang yang sulit ditandingi media digital.
Bus non BRT menjangkau rute-rute vital di Jakarta, mulai dari kawasan bisnis, pusat pendidikan, hingga perumahan padat penduduk. Itu artinya, iklan Anda ikut hadir di setiap aspek kehidupan warga kota.
Ketika bus melintas di jalan utama atau berhenti di terminal padat, iklan menjadi sorotan tak terhindarkan bagi pengguna jalan lain. Efeknya mirip seperti billboard bergerak yang tak pernah berhenti memperkenalkan brand Anda.
Berbeda dengan iklan digital yang cepat tergantikan oleh konten baru, iklan bus non BRT memiliki keunggulan dalam membangun brand recall. Ukuran visualnya besar, warna kontras, dan tampil berulang kali di jalur yang sama setiap hari.
Kombinasi ini menciptakan efek psikologis, audiens mulai mengenal logo, warna, atau pesan brand bahkan tanpa membaca teksnya. Inilah mengapa media ini sangat cocok untuk produk FMCG, layanan publik, brand gaya hidup, hingga kampanye sosial yang menargetkan audiens luas dan beragam.
Baca juga: Wisata Dekat Stasiun Yogyakarta: Spot Iklan Lucu & Unik

Sumber: City Vision
Agar iklan di bus non BRT tidak hanya terlihat, tetapi juga berdampak kuat, dibutuhkan strategi eksekusi yang tepat. City Vision, sebagai salah satu pelopor media OOH (Out-of-Home) di Indonesia, telah membangun sistem yang memastikan setiap iklan memberikan hasil optimal.
City Vision hadir bukan sekadar sebagai penyedia ruang iklan, tetapi sebagai partner strategis brand Anda di ranah OOH. Berikut keunggulan yang membuat City Vision berbeda:
Baca juga: Ruang Tunggu Stasiun Yogyakarta: Golden Time untuk Branding
Setiap hari, ribuan komuter menaiki bus non BRT dengan pola perjalanan yang sama. Mereka adalah captive audience, yang tidak bisa mengabaikan iklan di hadapan mereka. Jika Anda ingin menjangkau audiens yang sama secara konsisten tanpa harus bersaing di algoritma digital, iklan bus non BRT adalah solusi paling efisien.
City Vision siap menjadikan armada bus non BRT sebagai billboard berjalan brand Anda. Jangan biarkan pesaing mengambil spotlight lebih dulu, saatnya brand Anda hadir di jalanan, menembus rutinitas, dan menetap di ingatan.