Visioners, dalam dunia pemasaran, memahami siapa yang menjadi sasaran utama bisnis Anda adalah kunci keberhasilan. Namun, masih banyak yang keliru dalam membedakan target market dan target audience.
Padahal, memahami perbedaan target market dan target audience akan membantu Anda menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif, terutama dalam periklanan luar ruang (Out-of-Home atau OOH).
Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan kedua konsep tersebut, contoh penerapannya, serta cara riset yang tepat agar kampanye iklan Anda mencapai hasil optimal.
Sebelum memahami perbedaannya, mari kita kenali definisi masing-masing:
Sebagai analogi, target market ibarat seluruh wilayah kebun. Sementara target audience adalah tanaman yang siap dipanen, artinya kelompok yang benar-benar tertarik dan akan merespons pesan pemasaran Anda.
Secara konseptual, perbedaan target market dan target audience dapat dilihat dari cakupan, fokus, contoh, dan penggunaannya dalam strategi pemasaran.
Target market memiliki jangkauan yang lebih luas karena mencakup semua calon pelanggan potensial yang mungkin tertarik dengan produk atau layanan Anda. Sebaliknya, target audience adalah segmen yang lebih spesifik dari target market, yaitu kelompok yang akan menerima pesan iklan secara langsung.
Target market lebih berorientasi pada segmentasi pelanggan berdasarkan faktor demografi, psikografi, dan perilaku, sementara target audience lebih menitikberatkan pada siapa yang akan menerima dan merespons pesan pemasaran dalam suatu kampanye tertentu.
Dalam industri fashion, target market bisa mencakup semua orang yang tertarik dengan fashion, sedangkan target audience bisa lebih spesifik, misalnya wanita usia 20-35 tahun yang mencari pakaian kasual premium.
Target market biasanya digunakan dalam strategi bisnis dan pengembangan produk jangka panjang untuk menentukan arah perusahaan secara keseluruhan. Sementara itu, target audience lebih relevan dalam strategi komunikasi dan pemasaran jangka pendek untuk memastikan pesan yang disampaikan sesuai dengan audiens yang dituju.
Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat menyesuaikan strategi pemasaran agar lebih efektif dan sesuai dengan karakteristik audiens yang ingin dijangkau.
Untuk memahami lebih dalam bagaimana perbedaan ini diterapkan dalam dunia nyata, berikut beberapa contoh di berbagai industri:
Dalam dunia OOH, memahami target audience sangat penting. Kampanye iklan yang berhasil bukan hanya yang menjangkau banyak orang, tetapi yang tepat sasaran sesuai dengan demografi dan kebiasaan audiensnya.
Sumber: City Vision
Menentukan target market dan target audience yang tepat memerlukan riset mendalam agar strategi pemasaran lebih efektif. Dengan pendekatan yang berbasis data, Anda dapat menyusun kampanye yang lebih terarah dan sesuai dengan karakteristik audiens yang ingin dijangkau.
Berikut beberapa metode riset yang dapat digunakan untuk menentukan target market dan target audience dengan lebih akurat.
Menganalisis faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, lokasi, serta gaya hidup sangat penting dalam mengidentifikasi target market. Informasi ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, termasuk survei pelanggan, laporan industri, serta alat analitik digital yang memberikan wawasan mendalam mengenai perilaku konsumen.
Memahami pola konsumsi, kebiasaan belanja, serta preferensi media audiens dapat membantu dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih personal dan relevan.
Di era digital saat ini, data Out-of-Home (OOH) dapat dimanfaatkan untuk menganalisis pergerakan audiens, sehingga strategi pemasaran dapat lebih disesuaikan dengan kebiasaan mereka.
Meninjau hasil kampanye OOH yang telah dilakukan sebelumnya dapat menjadi sumber data yang berharga dalam menentukan strategi selanjutnya. Analisis terhadap tingkat keterlibatan (engagement) dan daya ingat merek (brand recall) dapat membantu dalam mengoptimalkan efektivitas iklan luar ruang.
City Vision, misalnya, memanfaatkan data traffic dan audience measurement untuk memastikan lokasi penempatan iklan yang paling strategis bagi kliennya.
Melakukan uji coba dengan beberapa versi kampanye yang menyasar audiens berbeda memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi strategi mana yang paling efektif. OOH yang diarahkan pada audience yang lebih spesifik memiliki potensi untuk meningkatkan return on investment (ROI) secara signifikan, sehingga kampanye iklan dapat berjalan lebih optimal.
Sumber: City Vision
Setiap kelompok audiens memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda. Oleh karena itu, pesan iklan harus disesuaikan agar lebih relevan dengan audiens tertentu. Misalnya, iklan di area perkantoran akan memiliki pesan yang berbeda dibandingkan iklan di area kampus.
Pemilihan lokasi sangat berpengaruh terhadap efektivitas iklan OOH. Misalnya, billboard di pusat bisnis lebih cocok untuk menargetkan profesional, sedangkan di area wisata lebih efektif untuk menarik wisatawan.
Teknologi DOOH (Digital Out-of-Home) memungkinkan pengiklan menyesuaikan iklan berdasarkan jam tayang dan tipe audiens yang melewati lokasi tertentu. Hal ini meningkatkan efektivitas iklan dan memberikan pengalaman yang lebih relevan bagi audiens.
Memahami perbedaan target market dan target audience sangat penting dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif. Dengan riset yang tepat, brand dapat mengoptimalkan periklanan luar ruang (Out-of-Home atau OOH) untuk menjangkau audiens yang paling potensial.
City Vision menghadirkan solusi periklanan luar ruang berbasis teknologi untuk memastikan kampanye Anda mencapai hasil optimal.
Jika Anda ingin mengoptimalkan kampanye OOH dengan strategi yang lebih terarah, City Vision siap membantu. Dengan teknologi canggih dan wawasan berbasis data, kami memastikan bahwa iklan Anda tidak hanya menjangkau lebih banyak orang, tetapi juga tepat sasaran.
Mari wujudkan kampanye iklan yang lebih efektif dan berdampak bersama City Vision! Hubungi kami sekarang!