Newsroom & Blog 380

OOH Stasiun Yogyakarta ke Malioboro: Jarak Dekat, Iklan Selalu Disorot Wisatawan

25 September 2025

Jalur singkat Stasiun Yogyakarta ke Malioboro selalu dilalui ribuan wisatawan. Dengan OOH City Vision, brand Anda hadir di setiap langkah, tak pernah sepi audiens.

Sumber: Unsplash

Setiap kali mendengar kata “Yogyakarta”, bayangan wisatawan langsung tertuju pada Malioboro. Namun, sebelum sampai di sana, ada satu jalur singkat yang selalu mereka lalui, dari Stasiun Yogyakarta menuju Malioboro. Sayangnya, banyak brand melewatkan titik emas ini.

Padahal, jarak Stasiun Yogyakarta ke Malioboro hanya sekitar 350 - 500 meter, atau cukup ditempuh dengan berjalan kaki selama 5 - 7 menit saja. Jalur ini menjadi saksi ribuan wisatawan harian yang baru saja turun dari kereta api dan memulai pengalaman pertama mereka di Kota Yogyakarta.

Masalahnya, banyak brand lebih fokus menempatkan iklan di pusat kota, mal, atau jalan besar, tetapi lupa bahwa momen paling emosional terjadi di awal perjalanan. Saat wisatawan pertama kali menghirup udara Jogja, menoleh ke kanan-kiri mencari arah, di situlah iklan seharusnya hadir. Bukan hanya terlihat, tapi menyapa.

Jalur Singkat, Ribuan Tatapan

Bayangkan situasi nyata, di mana pagi hari kereta jarak jauh tiba di Stasiun Tugu. Penumpang dari Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga luar Jawa turun dengan koper, ransel, bahkan kamera di tangan. Mereka keluar dari pintu stasiun, melangkah ke arah utara, lalu menyeberang. Hanya butuh beberapa menit, Malioboro yang merupakan ikon wisata Jogja sudah terbentang di depan mata.

Di jalur sesingkat itu, arus wisatawan bergerak layaknya sungai yang tidak pernah kering. Dari pagi hingga malam, ratusan hingga ribuan orang melintas dengan tujuan yang sama, yaitu Malioboro. Bagi mereka, ini adalah awal perjalanan, awal cerita.

Setiap detik, wisatawan menoleh ke sekeliling, melihat suasana kota, mencari papan arah, atau sekadar mengagumi bangunan tua di sekitar. Inilah ruang iklan OOH bekerja paling efektif. Tanpa perlu memaksa, tanpa perlu mengejar, iklan sudah otomatis masuk ke dalam frame perjalanan wisatawan.

Setiap billboard, LED screen, atau media OOH lainnya menjadi bagian dari cerita pertama wisatawan tentang Jogja. Dan cerita pertama selalu meninggalkan kesan yang paling kuat.

Pergerakan Wisatawan = Persebaran Iklan

jarak stasiun yogyakarta ke malioboro

Sumber: Unsplash

Satu fakta penting yang harus disadari brand, perjalanan dari stasiun ke Malioboro adalah jalur wajib. Tidak ada jalan alternatif yang benar-benar bisa menggantikan jalur ini. Mau naik becak, andong, taksi online, atau sekadar jalan kaki, semua wisatawan tetap melintasi koridor utama yang menghubungkan dua ikon ini.

Itu artinya, audiens tidak bisa menghindar. Mereka pasti melewati titik-titik OOH di sepanjang jalur ini. Tidak peduli apakah mereka datang pagi, siang, atau malam. Tidak peduli apakah wisatawan lokal atau mancanegara. Semua masuk dalam arus yang sama.

Bagi brand, ini adalah jaminan captive audience yang tidak dimiliki kanal lain. Jika di media digital audiens bisa skip iklan, atau di televisi mereka bisa mengganti saluran, maka di jalur ini iklan bersifat unskippable. Audiens sendirilah yang otomatis melewati iklan.

Dengan kata lain, pergerakan wisatawan sama dengan penyebaran iklan. Jika jalurnya pasti, maka atensi pun pasti.

Kenapa Kedekatan Jarak Ini Sangat Bernilai untuk Brand?

Jarak Stasiun Yogyakarta ke Malioboro yang sangat dekat membawa tiga keuntungan besar bagi brand:

1. Unskippable Ads

Ketika wisatawan berjalan kaki atau duduk di becak, mata mereka otomatis menangkap apa yang ada di sekitar. Mereka tidak bisa melewati iklan begitu saja. Inilah esensi dari iklan OOH di jalur premium, audiens tidak punya pilihan lain selain melihat.

2. Meningkatkan Brand Authority

Momen “pertama kali” sangat menentukan. Saat wisatawan baru tiba dan brand Anda langsung hadir menyapa, kesan itu akan melekat kuat. Brand Anda tampil seolah-olah menjadi bagian dari keramahan Jogja yang menyambut. Hal ini meningkatkan persepsi otoritas dan dominasi brand.

3. Eksklusivitas yang Sulit Ditandingi

Slot iklan di jalur ini terbatas. Tidak seperti jalan raya besar dengan banyak billboard, di jalur stasiun ke Malioboro, hanya ada titik-titik tertentu yang bisa dimanfaatkan. Brand yang berhasil menempati posisi ini otomatis memiliki aura eksklusif. Kehadiran mereka terasa premium, berbeda dari iklan di tempat biasa.

Baca juga: City Vision: Bukan Sekadar OOH Agency

City Vision: Menguasai Jalur Utama Yogyakarta

jarak stasiun yogyakarta ke malioboro

Sumber: Instagram/jogjaseni credit to Instagram/edy_heartone_11

City Vision memahami betul potensi jalur emas ini. Sebagai partner OOH terdepan, City Vision menghadirkan jaringan eksklusif di dalam dan luar Stasiun Yogyakarta. Bukan sekadar menempatkan iklan, tapi memastikan brand Anda hadir di titik paling strategis yang menjadi pintu masuk wisatawan ke Malioboro.

Dengan pengalaman dan jaringan luas, City Vision mampu menjadikan iklan Anda bagian dari perjalanan wisatawan. Setiap langkah mereka dari stasiun ke Malioboro akan disertai dengan kehadiran brand Anda.

Inilah bentuk nyata dari brand flexing. Ribuan audiens setiap hari tidak hanya melihat iklan Anda, tapi menganggapnya bagian dari narasi perjalanan pertama di Jogja.

Baca juga: OOH Advertising Jakarta: Strategi Tampil di Dunia Nyata

Kehilangan Jalur Ini, Berarti Kehilangan Awareness Massif

Coba bayangkan skenario sebaliknya. Brand Anda tidak hadir di jalur stasiun ke Malioboro, sementara kompetitor sudah lebih dulu menempati spot premium. Setiap hari, ribuan wisatawan melihat logo, tagline, dan pesan kompetitor, sementara brand Anda absen.

Tentu saja, efeknya sangat besar. Awareness yang seharusnya bisa Anda kuasai malah jatuh ke tangan pesaing. Dan semakin lama mereka mendominasi jalur ini, semakin sulit bagi brand Anda untuk mengejar ketertinggalan. Oleh karena itu, jalur emas ini bukan sekadar “tempat iklan”, tapi merupakan arena perebutan awareness. Brand yang hadir di sini akan dianggap lebih dominan, lebih premium, dan lebih layak diingat.

Jangan sampai kehilangan kesempatan ini. Amankan spot premium City Vision di Yogyakarta sekarang juga, sebelum ruang eksklusif ini diambil oleh kompetitor Anda.

Baca juga: Ide Iklan Billboard yang Menarik & Efektif, City Vision

Jadikan Setiap Langkah Wisatawan menjadi Langkah Menuju Brand Anda

Setiap perjalanan wisata di Yogyakarta selalu dimulai dari satu titik, jarak singkat dari Stasiun Yogyakarta ke Malioboro. Jalur ini mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya luar biasa. Ribuan langkah wisatawan, setiap hari, membawa tatapan yang bisa diarahkan kepada brand Anda.

Dengan City Vision, brand Anda hadir di setiap langkah itu. Tidak hanya sekadar dilihat, tetapi menjadi bagian dari cerita pertama wisatawan tentang Jogja. Kehadiran yang konsisten dan strategis akan membuat brand Anda selalu diingat, bahkan setelah wisatawan pulang ke kota asal mereka.

Jangan biarkan momen pertama wisatawan berlalu tanpa jejak dari brand Anda. Jadikan perjalanan singkat ini sebagai momentum besar, karena di Jogja setiap langkah wisatawan adalah langkah menuju brand Anda.

Back To Newsroom & Blog
Research & Insight ID Others

Explore Other News & Media