Di tengah arus informasi yang begitu cepat, perhatian publik menjadi aset paling berharga bagi setiap brand. Anda mungkin menyadari, hampir semua ruang promosi kini dipenuhi oleh berbagai iklan, mulai dari billboard besar di jalan utama, layar digital di mal, hingga konten di media sosial. Di sisi lain, audiens semakin selektif. Mereka tidak hanya melihat iklan, tapi juga menilai relevansi dan kreativitas di balik pesan tersebut.
Dalam situasi ini, muncul kebutuhan akan media promosi yang tidak hanya terlihat, tetapi juga hadir di momen yang tepat. Salah satu solusinya adalah iklan luar ruang (Out of Home/OOH) yang memanfaatkan bus non BRT.
Bayangkan, setiap pagi Anda melihat sebuah bus melintas di jalur padat komuter, menampilkan visual brand besar yang bergerak selaras dengan ritme kota. Iklan itu tidak sekadar lewat, tapi benar-benar menjadi bagian dari perjalanan masyarakat setiap hari. Di sinilah keunggulan bus non BRT menjadi relevan, transportasi yang fleksibel sekaligus media iklan yang dinamis dan berdampak besar.

Sumber: City Vision
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami perbedaan antara bus non BRT dan BRT (Bus Rapid Transit).
Bus BRT beroperasi di jalur khusus (koridor) yang sudah ditentukan. Rutenya tetap, haltenya terintegrasi, dan waktu tempuhnya lebih cepat karena tidak terjebak macet. Contohnya seperti TransJakarta yang memiliki koridor tetap di ibu kota.
Sementara itu, bus non BRT adalah bus umum yang tidak terikat jalur khusus. Rutenya lebih fleksibel, bisa menjangkau area-area yang tidak dilalui BRT, mulai dari kawasan perumahan, pusat bisnis, hingga area pinggiran kota. Itu artinya, mobilitas bus non BRT jauh lebih cair dan mengikuti kebutuhan penumpang harian di berbagai titik kota.
Fleksibilitas inilah yang menjadikan bus non BRT menarik, baik sebagai alat transportasi publik maupun sebagai media promosi yang menjangkau audiens beragam.
Dengan kata lain, keunggulan bus non BRT tidak hanya pada sisi transportasi, tapi juga membuka peluang besar untuk strategi komunikasi yang berkelanjutan.
Inilah beberapa alasan, mengapa bus non BRT efektif sebagai media iklan:
Berbeda dari billboard yang statis di satu lokasi, bus non BRT bergerak mengikuti arus kota. Artinya, iklan yang terpasang pada badan bus juga ikut berpindah dari satu area ke area lain, memberikan paparan dinamis di berbagai titik strategis. Ini menjadikan iklan bus non BRT sangat efektif dalam menjangkau audiens yang tersebar luas.
Ribuan orang melihat bus non BRT setiap hari, penumpang di dalamnya, pengguna jalan, pejalan kaki, hingga pengendara lain. Ketika visual brand tampil berulang di jalur yang sama, akan terbentuk efek brand recall yang kuat.
Bayangkan sebuah merek minuman ringan yang menampilkan desain segar di seluruh body bus. Setiap pagi dan sore, penumpang melihat iklan yang sama di rute menuju kantor. Lama kelamaan, merek itu akan terekam kuat dalam benak mereka, bahkan tanpa disadari.
Bus memiliki permukaan besar, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kanvas visual branding. Desain kreatif dan warna mencolok membuat pesan iklan mudah dikenali dari jauh, bahkan di tengah lalu lintas padat. Inilah alasan mengapa banyak brand besar mulai melirik iklan bus non BRT sebagai bagian dari strategi OOH mereka.

Sumber: City Vision
Di antara banyak penyedia media OOH, City Vision menonjol sebagai mitra strategis untuk kampanye iklan bus non BRT. Dengan pengalaman panjang di bidang periklanan luar ruang, City Vision menghadirkan kombinasi jaringan armada luas, pilihan format iklan beragam, dan pendekatan berbasis data.
Keunggulan City Vision:
City Vision memastikan bahwa iklan bus non BRT tidak sekadar menjadi hiasan visual, tetapi bagian dari strategi komunikasi yang berdampak nyata bagi brand Anda.
Baca juga: Strategi Iklan Bus TransJakarta yang Lebih Efektif
Menjalankan kampanye OOH lewat bus non BRT bersama City Vision sangat mudah. Berikut langkah-langkahnya:
Dengan sistem end-to-end ini, Anda hanya perlu menyiapkan pesan brand, sementara seluruh pelaksanaannya ditangani oleh tim profesional City Vision.
Salah satu contoh keberhasilan datang dari brand minuman kesehatan yang bekerja sama dengan City Vision untuk kampanye nasionalnya. Dengan memanfaatkan puluhan armada bus non BRT di Jakarta, Surabaya, dan Bandung, mereka menampilkan desain segar dan pesan positif tentang gaya hidup sehat.
Hasilnya:
Kampanye ini membuktikan bahwa iklan bus non BRT mampu mengubah mobilitas harian menjadi pengalaman brand yang berkesan.
Baca juga: Bus Advertising, Strategi OOH yang Relevan di Era Digital
Dari sisi transportasi, keunggulan bus non BRT terletak pada rutenya yang fleksibel dan kemampuannya menjangkau audiens yang beragam. Mulai dari sisi promosi, bus non BRT memberikan keuntungan visual, mobilitas tinggi, dan exposure yang konsisten, sesuatu yang sulit dicapai media statis.
Kini, dengan dukungan City Vision, Anda dapat mengubah bus non BRT menjadi media iklan bergerak yang menjangkau ribuan mata setiap hari.
Bersama City Vision, ubah perjalanan harian menjadi pengalaman branding yang menguatkan brand Anda di setiap sudut kota.