Di era digital saat semuanya bisa di-skip, LED iklan hadir sebagai media yang tak bisa diabaikan, mengubah perhatian menjadi aksi nyata.
Coba bayangkan seorang pemilik brand fashion lokal yang sudah mencoba berbagai cara untuk meningkatkan awareness (seperti iklan Instagram, Google Ads, sampai kolaborasi dengan influencer). Namun, engagement ternyata terus menurun. Iklan digital yang dulu ramai interaksi kini seperti berteriak di ruang kosong.
Lalu, sesuatu terjadi. Kompetitornya menayangkan kampanye di LED raksasa milik City Vision yang terpasang di jantung kawasan Sudirman. Dalam hitungan hari, feed Instagram kompetitor itu dipenuhi mention, traffic ke e-commerce-nya melonjak, dan nama brand-nya jadi perbincangan hangat.
Apa yang berubah? LED iklan.
Di era digital serba cepat dan bisa di-skip, justru brand butuh media yang tidak bisa dilewatkan. Di sinilah LED iklan memainkan peran vital sebagai jembatan antara kehadiran fisik yang kuat dan interaksi digital yang bermakna.
Dengan visual yang mencolok, posisi strategis di pusat keramaian kota, dan pengalaman imersif, LED bukan sekadar media, tapi pengalaman. Dan City Vision hadir bukan hanya sebagai penyedia layar besar, tapi mitra yang paham bagaimana visual dan lokasi dapat mengubah perhatian menjadi keterlibatan, dan keterlibatan menjadi konversi.
Sumber: City Vision
LED iklan adalah jenis eksposur yang tidak bisa dihindari. Berbeda dengan iklan YouTube atau media sosial yang bisa dilewati dengan satu klik, LED iklan berdiri tegak di ruang publik, menjadi bagian dari lanskap kota yang tak terelakkan.
Dengan visual yang terang, bergerak, dan berukuran besar, LED menciptakan moment of attention. Orang-orang secara naluriah berhenti sejenak, menoleh, dan yang terpenting adalah mengingat.
Lebih dari sekadar visual, LED mendorong interaksi digital. Saat audiens tertarik, mereka terdorong untuk mencari informasi lebih lanjut, membuka Instagram brand, bahkan langsung menuju e-commerce.
Apalagi jika LED tersebut berada di titik-titik strategis seperti Sudirman, HI, SCBD, dan Senayan (ini adalah lokasi premium yang dikelola oleh City Vision) yang menawarkan exposure berkualitas tinggi di tengah keramaian urban.
Sumber: City Vision
Untuk memaksimalkan engagement, LED iklan perlu lebih dari sekadar tayangan visual. Kontennya harus interaktif dan kontekstual.
Tambahkan QR code yang mengarahkan ke landing page.
Gunakan hashtag untuk meningkatkan jejak digital.
Tampilkan countdown promo atau call-to-action (CTA) yang mengajak audiens langsung terlibat.
Inilah yang disebut sebagai offline-to-online journey:
Iklan LED membangun kesadaran secara visual.
Audiens terdorong mencari tahu lebih lanjut melalui pencarian Google atau media sosial.
Mereka berinteraksi: follow, klik, simpan, bahkan beli.
Contoh nyata: seseorang yang melihat promo diskon terbatas di LED SCBD bisa langsung scan QR code dan membeli produk hanya dalam hitungan menit.
LED iklan juga mendukung konten dinamis dan real-time. Itu artinya, pesan iklan bisa berubah sesuai waktu, cuaca, atau tren di mana ini mampu meningkatkan relevansi dan resonansi dengan audiens.
City Vision bahkan mendukung personalisasi konten berdasarkan area dan perilaku audiens sekitar, menciptakan pengalaman yang lebih tajam dan tepat sasaran.
Baca juga: Memahami Perilaku Konsumen untuk Optimalkan Iklan OOH
Sumber: City Vision
Strategi pemanfaatan LED iklan tak boleh asal tampil. Penting untuk dipahami bahwa timing adalah segalanya.
Waktu tayang terencana saat traffic tinggi, seperti jam berangkat kerja (07.00–09.00) dan pulang kerja (17.00–19.00) mampu meningkatkan jumlah impresi secara signifikan.
Gunakan CTA yang tegas, misalnya “Gunakan kode diskon ini di Tokopedia” atau “Follow IG kami untuk hadiah langsung.”
Sinkronkan dengan kampanye digital, misalnya tampil di LED dan Instagram secara bersamaan akan memperkuat pesan yang diterima audiens.
Testimoni visual juga bisa meningkatkan kepercayaan. Tampilkan ulasan pelanggan, rating, atau bahkan kutipan langsung dari pembeli yang puas dalam desain iklan LED. Ini akan membangun bukti sosial yang kuat dan meyakinkan.
City Vision mendukung format LED yang memungkinkan storytelling kuat dengan durasi tayang pendek tapi mengena.
Beberapa kisah sukses berikut ini menunjukkan bagaimana LED iklan dapat memberikan dampak nyata:
Brand otomotif ternama mencatat peningkatan pencarian Google hingga 3x lipat dalam dua minggu setelah kampanye LED-nya tayang di SCBD.
Sebuah brand makanan kekinian melaporkan lonjakan transaksi online hingga 40% saat kampanye LED dipadukan dengan diskon e-commerce dan konten media sosial secara simultan.
Kuncinya? Bukan hanya layar besar, akan tetapi narasi visual yang tepat, waktu tayang strategis, serta pemahaman mendalam tentang perilaku audiens urban.
City Vision bekerja sama dengan klien sebagai mitra strategis, bukan hanya penyedia ruang iklan. Mereka memahami ritme kota, alur lalu lintas, dan bagaimana membuat pesan brand menyatu dengan kehidupan sehari-hari masyarakat perkotaan.
Baca juga: OOH Advertising Bantu Optimalkan Jenis-Jenis Media Promosi
LED iklan bukan hanya tentang tampil besar, tapi tampil berarti. Ia menjembatani dunia nyata dan dunia digital dengan cara yang hanya sedikit media bisa lakukan. Pada saat LED tampil mencolok di lokasi strategis, audiens tidak hanya melihat, tapi mereka juga merasakan dan terdorong untuk bertindak.
Bersama City Vision, brand Anda bisa tampil tak tergantikan, mengubah perhatian jadi klik, klik jadi konversi, dan konversi jadi loyalitas jangka panjang.
Tunggu apa lagi? Hubungi tim City Vision sekarang untuk konsultasi dan temukan lokasi LED terbaik untuk kampanye brand Anda.
