Newsroom & Blog 393

Perbedaan Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta: Mana yang Tepat untuk Iklan Brand Anda?

27 September 2025

Temukan perbedaan Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta untuk strategi iklan OOH. Pilih lokasi terbaik agar brand Anda dominan di Jogja.

Sumber: Instagram/staycationjogja credit to Instagram/imgeza

Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat mobilitas tinggi di Indonesia. Bukan hanya menjadi destinasi wisata favorit, tapi kota budaya ini juga merupakan pusat pendidikan, bisnis, dan kegiatan seni. Tidak heran jika ribuan orang keluar-masuk kota ini setiap hari, terutama melalui jalur kereta api.

Bagi banyak brand, hal ini menjadi peluang emas. Pasang iklan luar ruang (OOH) di stasiun kereta berarti bisa menjangkau audiens dalam jumlah besar dengan cara yang tidak bisa dilewati (unskippable). Namun, muncul pertanyaan yang sering membuat bingung, kira-kira lebih efektif pasang iklan di Stasiun Lempuyangan atau Stasiun Yogyakarta (Tugu)?

Kedua stasiun ini sama-sama sibuk, tapi punya karakter audiens, positioning, dan value yang berbeda. Salah memilih lokasi bisa membuat kampanye iklan Anda kurang berdampak, meskipun budget yang dikeluarkan sudah besar. Oleh karena itu, memahami perbedaan Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta adalah kunci untuk mengambil keputusan yang tepat.

Dua Gerbang, Dua Karakter

Yogyakarta punya dua stasiun utama yang jadi pintu masuk ribuan orang setiap harinya, yaitu Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta (Tugu). Keduanya ibarat dua gerbang berbeda menuju kota yang sama, dengan atmosfer yang khas.

  • Stasiun Lempuyangan adalah stasiun yang lebih dulu berdiri, dan saat ini dikenal sebagai pusat pergerakan kereta ekonomi. Penumpangnya datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pekerja kantoran, hingga keluarga yang memilih perjalanan hemat. Suasananya sederhana, ramai, dan penuh aktivitas sehari-hari.
  • Stasiun Yogyakarta (Tugu) justru menjadi wajah utama kota. Letaknya sangat strategis, hanya beberapa langkah dari Malioboro, kawasan wisata paling terkenal di Jogja. Stasiun ini melayani kereta kelas eksekutif, bisnis, hingga campuran. Tak heran, audiensnya lebih premium, seperti wisatawan domestik, turis mancanegara, pebisnis, hingga eksekutif muda.

Ibarat dua pintu masuk, Lempuyangan adalah jalur rakyat, sedangkan Tugu adalah gerbang utama kota wisata dan bisnis. Perbedaan karakter inilah yang membuat strategi iklan di kedua lokasi tidak bisa disamakan.

Perbedaan Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta

Perbedaan Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta

Sumber: Instagram/jogjaistimewa credit to Instagram/faruqhaqi

Untuk memudahkan Anda, berikut ini adalah gambaran singkat perbedaan Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta dalam konteks periklanan OOH:

1. Stasiun Lempuyangan

  • Volume traffic besar, dominan penumpang kereta ekonomi.
  • Audiens heterogen, dengan daya beli cenderung menengah ke bawah.
  • Biaya iklan relatif lebih terjangkau.
  • Cocok untuk brand dengan target pasar massal, seperti produk makanan, minuman, kebutuhan harian, atau layanan yang mengutamakan efisiensi biaya.
  • Ideal untuk brand yang ingin mulai menjajal pasar Jogja dengan anggaran terbatas.

2. Stasiun Yogyakarta (Tugu)

  • Traffic premium dengan kombinasi eksekutif, pebisnis, dan wisatawan berdaya beli tinggi.
  • Lokasi ikonik, hanya beberapa meter dari Malioboro dan pusat kota.
  • Memberikan kesan eksklusif dan prestisius.
  • Cocok untuk brand yang ingin tampil premium, kredibel, dan dominan.
  • Lebih tepat untuk produk/layanan high-end, mulai dari bank, otomotif, properti, hingga brand lifestyle internasional.

Baca juga: Kelebihan Iklan di Halte Bus Non-BRT

Kenapa Stasiun Yogyakarta (Tugu) Unggul untuk OOH Premium

Jika tujuan iklan Anda adalah membangun kesan premium, meningkatkan kredibilitas, dan mendominasi benak audiens, Stasiun Yogyakarta (Tugu) adalah pilihan utama.

Beberapa keunggulannya:

  1. Unskippable Ads: Semua penumpang, baik yang datang maupun berangkat, melewati titik iklan utama di pintu masuk dan keluar. Posisi strategis ini memastikan iklan Anda selalu terlihat.
  2. Eksklusivitas yang Sulit Ditandingi: Ruang iklan di Tugu terbatas, sehingga hanya brand besar yang berani tampil. Hasilnya, iklan Anda mendapat perhatian tanpa “kebisingan visual” yang berlebihan.
  3. Meningkatkan Brand Authority: Kehadiran di stasiun utama Jogja memberi persepsi bahwa brand Anda besar, terpercaya, dan berkelas. Ini adalah bentuk “flexing brand” yang sah dan efektif.
  4. Pengalaman Pertama Wisatawan: Bayangkan, ribuan wisatawan domestik dan internasional baru saja tiba di Jogja. Hal pertama yang mereka lihat adalah brand Anda. Kesannya akan menempel kuat, bahkan sebelum mereka menjejakkan kaki di Malioboro.

Baca juga: Iklan OOH di Halte Jalan: Strategi Branding Konsisten

City Vision: Kuasai Prime Spot di Stasiun Yogyakarta 

Perbedaan Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta

Sumber: City Vision

Untuk menguasai momen ikonik tersebut, Anda membutuhkan partner yang tepat. City Vision hadir sebagai penyedia iklan OOH premium yang sudah berpengalaman mengelola spot strategis di berbagai kota besar, termasuk Jogja.

Dengan City Vision, iklan Anda tidak sekadar dipasang, tetapi ditempatkan di prime spot yang merupakan titik paling krusial di dalam maupun luar Stasiun Yogyakarta. Inilah yang membedakan City Vision dengan penyedia iklan lainnya.

Keunggulan City Vision:

  • Jangkauan masif, di mana ribuan orang setiap hari, dari kelas menengah hingga premium.
  • Efek dominasi, di mana brand Anda menjadi wajah pertama yang menyapa audiens.
  • Asosiasi prestisius, di mana tampil di lokasi premium membuat brand lebih mudah dipercaya.

City Vision membantu brand untuk menyatu dengan pengalaman kota, bukan sekadar hadir di latar belakang.

Sekarang, semua kembali pada Anda.

  1. Jika target brand Anda adalah pasar massal dengan pendekatan hemat biaya, Stasiun Lempuyangan bisa menjadi pilihan yang relevan. Dengan traffic besar dan audiens yang heterogen, iklan Anda tetap punya peluang menjangkau banyak orang.
  2. Namun, jika tujuan Anda adalah dominasi audiens premium, membangun kredibilitas, dan meningkatkan brand authority, maka Stasiun Yogyakarta (Tugu) adalah panggung terbaik.

Jangan tunggu terlalu lama. Amankan spot eksklusif bersama City Vision dan pastikan brand Anda menjadi wajah pertama yang menyambut ribuan penumpang di titik paling ikonik Yogyakarta.

Baca juga: OOH Advertising Jakarta: Strategi Tampil di Dunia Nyata

Satu Kota, Dua Stasiun, Satu Kesempatan Dominasi

Yogyakarta adalah kota dengan energi besar, dan kedua stasiunnya punya peran penting. Lempuyangan cocok untuk brand yang ingin bermain di ranah mass market dengan biaya efisien, sementara Stasiun Yogyakarta (Tugu) adalah panggung megah untuk brand yang ingin tampil premium.

Namun, dalam kompetisi iklan OOH, waktu sangat berharga. Spot eksklusif bisa hilang dalam sekejap jika diambil kompetitor. Jangan sampai brand Anda hanya menjadi penonton. Ingat, branding besar dimulai dari keputusan lokasi yang tepat.

Bersama City Vision, Anda bukan sekadar hadir di Jogja, tapi Anda menguasai panggungnya. Hubungi tim City Vision hari ini!

Back To Newsroom & Blog
Research & Insight ID Others

Explore Other News & Media