Transit advertising merupakan bentuk iklan luar ruang yang dipasang pada transportasi publik, seperti bus, taksi, kereta, stasiun, halte, atau sekitarnya. Jenis iklan ini mencakup banner, poster, dan digital display yang sengaja ditempatkan di area transportasi yang dilalui banyak orang.
Mengapa iklan di transportasi umum punya daya tarik tersendiri? Ternyata, transit advertising ini berperan penting dalam pemasaran. Salah satunya adalah untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama mereka yang sedang bepergian. Iklan ini berada di lokasi dengan lalu lintas tinggi, sehingga memiliki eksposur yang besar dan membantu brand meningkatkan kesadaran merek secara signifikan.
Selain itu, iklan ini juga menargetkan demografi spesifik, tergantung pada rute transportasi dan lokasi geografis, sehingga membuatnya menjadi alat yang efektif untuk kampanye lokal maupun nasional.
Di bawah ini ada beberapa strategi efektif untuk membuat iklan transit yang menarik perhatian konsumen. Simak dan perhatikan baik-baik!
Sumber: Freepik
Memahami perilaku konsumen di transportasi umum sangat penting untuk merancang strategi transit advertising yang efektif. Berikut ini adalah beberapa aspek yang relevan terkait perilaku konsumen dalam konteks ini:
Banyak pengguna transportasi umum adalah commuter yang menggunakan moda transportasi sama setiap harinya, atau berkali-kali dalam seminggu. Itu artinya, mereka akan melihat iklan sama secara berulang, yang dapat meningkatkan brand recall dan menciptakan asosiasi yang kuat dengan merek. Iklan yang dipasang di rute dengan volume tinggi atau di stasiun transit utama tentunya akan dilihat lebih sering.
Waktu yang dihabiskan oleh para pengguna transportasi umum atau stasiun memungkinkan mereka lebih rentan terhadap stimulus visual. Pengguna seringkali tidak punya banyak pilihan selain memperhatikan lingkungan sekitar mereka selama perjalanan. Jadi, di sinilah iklan dapat menarik perhatian, terutama jika didukung dengan visual yang menarik dan pesan yang singkat namun memikat.
Di dalam transportasi umum, para pengguna berada dalam ruang yang relatif terbatas, seperti di dalam bus atau kereta. Iklan yang ditempatkan di dalam ruang ini cenderung akan lebih menonjol karena tidak ada banyak gangguan eksternal. Pengiklan juga bisa memanfaatkan ruang ini dengan menempatkan iklan di dinding, langit-langit, pintu, atau bahkan di pegangan tangan.
Pengguna transportasi umum cenderung memiliki demografi yang bisa diprediksi berdasarkan waktu dan rute perjalanan. Misalnya pagi hari cenderung dipenuhi oleh pekerja profesional, siang hingga sore mungkin lebih banyak pelajar atau wisatawan. Sedangkan malam hari bisa lebih banyak keluarga atau kelompok usia lebih muda. Dengan mengetahui demografi ini, maka iklan bisa disesuaikan untuk audiens yang lebih spesifik berdasarkan jam dan rute perjalanan.
Pada banyak situasi, pengguna transportasi umum biasanya akan berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Jadi, pengiklan bisa menggunakan iklan yang mengajak percakapan atau iklan interaktif yang memanfaatkan elemen sosial, seperti memberikan diskon atau promosi yang bisa diakses secara grup atau komunitas.
Ada banyak sistem transportasi umum yang sudah mulai mengintegrasikan teknologi digital, baik di dalam kendaraan maupun di stasiun. Hal ini memungkinkan iklan digital berubah secara dinamis berdasarkan waktu, cuaca, atau event tertentu. Selain itu, dengan meningkatnya penggunaan smartphone, QR codes atau ajakan untuk mengikuti media sosial juga bisa memberikan pengalaman yang lebih interaktif.
Baca juga: Mengenal Iklan Videotron Jakarta dan Manfaatnya bagi Pebisnis
Sumber: Freepik
Membuat transit advertising yang efektif tentunya tidak bisa sembarangan. Tapi tak perlu khawatir, karena di bawah ini ada beberapa strategi yang dapat Anda gunakan untuk memastikan iklan transit memberikan dampak maksimal:
Pilihlah rute transportasi yang dilalui oleh target audiens utama. Jika Anda ingin menjangkau pekerja profesional, maka fokuslah pada jalur yang ramai di waktu sibuk seperti pagi dan sore hari di kawasan bisnis.
Kemudian, tempatkan iklan di stasiun transit utama atau hub yang memiliki jumlah pengguna yang tinggi. Hal ini akan meningkatkan visibilitas karena banyak orang akan melewati tempat tersebut setiap hari. Selain itu, coba pasang iklan di tempat-tempat yang paling sering dilihat di dalam kendaraan, seperti di belakang kursi, di langit-langit, atau di area dekat pintu.
Strategi berikutnya, gunakan gambar dan warna-warna yang menarik perhatian. Tapi ingat, pastikan desain yang digunakan tidak terlalu ramai sehingga membingungkan. Pesan utama harus mudah dipahami dalam waktu singkat, karena pengguna mungkin hanya memiliki waktu beberapa detik saja untuk melihat iklan.
Lalu, sampaikan pesan utama dengan teks singkat yang mudah dipahami, dan hindari penggunaan terlalu banyak kata. Idealnya, pesan harus bisa diserap dalam hitungan detik. Selain itu, pastikan elemen branding seperti logo, warna, dan tagline muncul secara konsisten di seluruh materi iklan untuk memperkuat asosiasi dengan merek.
Gunakan iklan digital yang bisa berubah-ubah sesuai dengan waktu atau lokasi. Misalnya, iklan untuk restoran bisa menampilkan menu sarapan di pagi hari dan menu makan malam pada sore harinya.
Selain itu, gunakan elemen-elemen yang relevan dengan lokasi atau budaya setempat. Iklan yang mengajak orang untuk mencoba produk atau layanan di sekitar tempat mereka transit akan lebih menarik.
Iklan tentang kebutuhan atau masalah sehari-hari konsumen seringkali lebih efektif. Sebagai contohnya, iklan menyoroti kenyamanan, hemat waktu, atau kemudahan penggunaan produk di tengah perjalanan. Iklan semacam ini akan lebih menarik bagi penumpang yang sedang transit.
Kemudian, penggunaan elemen naratif yang mampu memancing emosi atau menarik perhatian juga diperlukan. Cerita singkat dalam bentuk visual akan menciptakan kesan mendalam, terutama jika dikaitkan dengan pengalaman perjalanan maupun rutinitas sehari-hari penumpang.
Anda juga bisa memanfaatkan teknologi seperti QR codes atau NFC (Near Field Communication), yang memungkinkan penumpang berinteraksi dengan iklan. Mereka bisa memindai kode untuk mendapatkan promosi, informasi tambahan, atau bahkan sekadar bermain game sederhana yang terkait dengan kampanye iklan.
Selain itu, berikan penawaran atau diskon eksklusif kepada mereka yang menggunakan transportasi umum. Hal ini bisa memberikan insentif lebih bagi pengguna untuk terlibat dengan iklan dan merek.
Baca juga: Hal Wajib Diperhatikan Saat Memilih Jasa Advertising Jakarta
Selain beberapa strategi di atas, Anda juga perlu memantau dan menganalisis efektivitas transit advertising yang Anda gunakan. Metode seperti tracking codes atau pelacakan digital bisa diandalkan untuk mengukur efektivitas kampanye iklan. Selain itu, menjalankan beberapa versi iklan yang sedikit berbeda juga bisa dicoba. Tujuannya adalah untuk melihat mana yang lebih efektif dalam menarik perhatian dan meningkatkan engagement.
Kemudian, jangan lupa untuk menggabungkan transit advertising dengan media sosial sehingga bisa meningkatkan jangkauan dan interaksi. Jika Anda merasa kebingungan dalam menerapkan strategi transit advertising, City Vision siap membantu. Dengan pengalaman dan keahlian dalam perencanaan serta eksekusi kampanye iklan di transportasi umum, City Vision akan membantu Anda mencapai tujuan pemasaran yang maksimal. Segera hubungi kontak kami di sini!