Transport advertising tak hanya menempatkan iklan di media transportasi umum, tapi bagian integral dari strategi pemasaran yang lebih luas. Ketahui panduannya!
Transport advertising tetap relevan di era digital karena kemampuannya dalam menjangkau audiens yang luas, terutama di lingkungan urban. Transportasi umum adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang, sehingga iklan yang ditempatkan di media ini memiliki eksposur tinggi dan berulang.
Ribuan hingga jutaan orang menggunakan transportasi umum setiap harinya. Penumpang yang sering melakukan perjalanan tentunya akan berpotensi melihat iklan berkali-kali, sehingga dapat meningkatkan daya ingat dan kesadaran terhadap merek.
Selain itu, transportasi umum digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari pekerja, pelajar, hingga wisatawan. Hal ini akan memberikan peluang untuk menjangkau audiens yang sangat luas dan beragam. Lalu, meskipun banyak orang menggunakan smartphone selama perjalanan, iklan di transportasi umum sering kali berada di lokasi strategis yang sulit diabaikan, seperti di dalam bus, stasiun, atau badan kendaraan.
Iklan yang menarik dan kreatif di transportasi umum juga dapat memberikan kesan positif terhadap merek, terutama bila desainnya unik atau interaktif.
Memahami Audiens dan Tujuan Iklan 
Sumber: City Vision
Transport advertising menjadi lebih efektif ketika strategi yang digunakan didasarkan pada pemahaman secara mendalam tentang audiens dan tujuan kampanye. Berikut ini adalah langkah-langkah penting untuk memaksimalkan hasil.
1. Mengenal Target Audiens
Mengapa memahami audiens penting? Transport advertising memiliki jangkauan yang luas, tetapi untuk mendapatkan hasil maksimal, penting untuk memahami siapa target audiens Anda. Memahami demografi, perilaku, dan minat mereka membantu Anda dalam menentukan media transportasi dan pesan yang paling relevan.
Faktor utama yang perlu dipahami adalah sebagai berikut:
- Demografi: Usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat pendapatan audiens. Contohnya, bus kota mungkin lebih relevan untuk pekerja kantoran dibandingkan kereta antar kota.
- Lokasi Geografis: Tempat tinggal dan rute harian audiens. Contohnya, penumpang kereta bawah tanah di Jakarta cenderung berbeda dengan pengguna angkot di kota kecil.
- Perilaku: Kebiasaan perjalanan, durasi perjalanan, dan aktivitas selama di transportasi.
Contohnya, penumpang yang sering menggunakan smartphone di perjalanan mungkin lebih responsif terhadap iklan digital.
- Minat dan Kebutuhan: Apa yang audiens cari atau butuhkan dalam kehidupan sehari-hari? Contohnya, iklan makanan cepat saji di dekat stasiun kereta cocok untuk pekerja yang sibuk.
2. Menetapkan Tujuan Iklan
Sebelum memilih media atau desain iklan, tentukan terlebih dahulu tujuan kampanye Anda. Sebab, berbagai tujuan akan memengaruhi pendekatan yang diambil:
- Meningkatkan Kesadaran Merek: Media yang mencolok seperti iklan body wrap pada bus atau billboard di stasiun.
- Mendorong Penjualan Langsung: Iklan yang mudah diakses, seperti QR code pada poster dalam kereta untuk diskon.
- Menginspirasi Tindakan: Iklan kreatif dengan pesan ajakan (call-to-action).
- Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Pesan yang relevan secara emosional, seperti kisah inspiratif di poster atau iklan digital dalam kendaraan.
3. Membuat Profil Audiens
Profil audiens merupakan suatu alat strategis untuk membantu pengambilan keputusan dalam transport advertising. Berikut ini adalah cara membuat profil yang detail:
- Kumpulkan Data Audiens: Gunakan survei, analitik media sosial, atau data dari kampanye sebelumnya. Contohnya, demografi penumpang kereta KRL mungkin lebih muda dan aktif di media digital dibandingkan pengguna angkot.
- Identifikasi Karakteristik Utama: Tentukan kebutuhan, masalah, dan preferensi audiens. Contohnya, pekerja kantoran memerlukan solusi cepat dan nyaman untuk makan siang.
- Buat Persona Audiens: Gambarkan audiens ideal Anda dalam bentuk persona. Ini termasuk nama, usia, pekerjaan, kebiasaan, dan kebutuhan.
- Hubungkan dengan Media yang Tepat: Pilih jenis transportasi berdasarkan persona. Contohnya, iklan minuman kesehatan cocok ditempatkan di stasiun MRT karena audiensnya cenderung aktif dan peduli kesehatan.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Bisnis Anda Perlu Menggunakan Digital OOH
Memilih Media Transportasi yang Tepat
Berikut ini adalah gambaran umum jenis transportasi umum yang bisa digunakan sebagai media iklan:
1. Bus
- Iklan Body Wrap: Seluruh badan bus dijadikan ruang iklan yang sangat mencolok.
- Iklan Interior: Poster atau layar digital di dalam bus untuk menjangkau penumpang.
2. Kereta dan Subway
- Iklan di Gerbong: Penempatan poster atau stiker di dinding dan pintu kereta.
- Stasiun Kereta: Billboard, layar LED, dan stiker di area peron atau eskalator.
3. Taksi dan Ride-Hailing
- Iklan di Luar Kendaraan: Stiker atau panel digital pada badan kendaraan.
- Iklan di Dalam Kendaraan: Layar kecil yang menampilkan iklan video atau audio.
4. Angkutan Umum Lokal
- Angkot atau Bajaj: Media iklan sederhana, seperti stiker atau banner kecil, yang efektif di lingkungan tertentu.
5. Pesawat dan Bandara
- Iklan di Dalam Pesawat: Brosur atau layar video di sandaran kursi.
- Area Bandara: Billboard atau instalasi kreatif di area tunggu dan check-in.
Tips Membuat Iklan Transportasi yang Efektif

Sumber: City Vision
Transport advertising yang efektif mampu menarik perhatian, menyampaikan pesan dengan jelas, dan mendorong audiens untuk bertindak. Berikut adalah panduan lengkap untuk menciptakan kampanye yang sukses.
1. Desain yang Menarik
Desain visual merupakan hal pertama yang dilihat audiens. Jadi, desain yang kuat dapat menarik perhatian bahkan dalam lingkungan yang sibuk seperti stasiun atau bus. Ada beberapa tips membuat desain menarik:
- Gunakan Warna Kontras: Pilihlah warna yang mencolok untuk menarik perhatian, tetapi tetap harmonis dengan merek Anda.
- Sederhana dan Fokus: Alih-alih menggunakan elemen berlebihan, lebih baik gunakan satu gambar utama atau ilustrasi yang mendukung pesan.
- Gunakan Font yang Mudah Dibaca: Hindari font dekoratif yang sulit dipahami dari kejauhan. Pastikan ukuran font cukup besar untuk dibaca dengan cepat.
- Optimalkan Ruang: Gunakan tata letak yang rapi, dengan elemen visual yang tidak terlalu padat.
- Contoh: Iklan dengan gambar produk besar, tagline yang mencolok, dan warna latar belakang solid untuk fokus maksimal.
2. Pesan yang Singkat dan Padat
Para penumpang transportasi seringkali hanya memiliki waktu singkat untuk melihat iklan. Jadi, pesan yang langsung ke inti akan lebih mudah diingat. Tips untuk membuat pesan yang efektif adalah sebagai berikut:
- Gunakan Kalimat Pendek: Batas maksimal 5-7 kata untuk headline utama.
- Fokus pada Satu Pesan Utama: Jangan membanjiri audiens dengan terlalu banyak informasi.
- Gunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti: Hindari istilah teknis atau frasa yang membingungkan.
- Contoh: Headline: "Mulai Hari dengan Energi!" Subheadline: "Coba minuman kesehatan kami di toko terdekat”.
3. Call to Action (CTA) yang Kuat
CTA yang jelas akan membantu audiens memahami langkah selanjutnya, seperti mengunjungi situs web, mengunduh aplikasi, atau membeli produk. Tips membuat CTA yang efektif adalah sebagai berikut:
- Gunakan Bahasa Aksi: Frasa seperti "Kunjungi Sekarang," "Unduh Gratis," atau "Pesan Hari Ini" akan membuat ajakan lebih menarik.
- Jelaskan Manfaatnya: Sertakan juga alasan mengapa audiens harus bertindak, seperti diskon atau hadiah.
- Posisi Strategis: Letakkan CTA di lokasi yang mudah terlihat, seperti di bagian bawah desain dengan warna yang mencolok.
- Tambahkan QR Code atau Link Pendek: Buatlah akses langsung untuk memudahkan tindakan.
- Contoh: "Scan QR ini untuk diskon 20%!", "Kunjungi website untuk cek koleksi terbaru!".
4. Mengukur Efektivitas Iklan
Mengukur keberhasilan iklan akan membantu mengevaluasi apakah tujuan tercapai dan memberikan data untuk meningkatkan kampanye di masa depan. Metrik yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
- Impressions: Berapa banyak orang yang melihat iklan Anda.
- Engagement Rate: Berapa banyak orang yang merespons CTA, seperti memindai QR code atau mengunjungi situs web.
- Peningkatan Penjualan: Apakah ada lonjakan penjualan selama kampanye berlangsung.
- Survei Audiens: Tanyakan kepada pelanggan bagaimana mereka mengetahui merek Anda.
- Analitik Digital: Gunakan pelacakan UTM pada tautan untuk memahami lalu lintas dari iklan transportasi.
- Contoh Alat: Google Analytics untuk memantau kunjungan website, sistem CRM untuk melacak penjualan dan pelanggan baru.
Baca juga: Tingkatkan Visibilitas Merek Anda dengan Outdoor Signage
Transport advertising bukan sekadar menempatkan iklan di media transportasi umum saja, akan tetapi bagian integral dari strategi pemasaran yang lebih luas. Pemilihan media yang tepat membantu Anda dalam mencapai audiens target dengan cara yang efisien dan relevan, memperkuat pesan merek, dan mendukung tujuan bisnis Anda.
Bagaimana, apakah Anda sudah siap untuk menciptakan kampanye transport advertising yang sukses? Gunakan pengetahuan yang telah Anda pelajari untuk memilih media yang tepat, menyusun pesan yang efektif, dan mencapai hasil maksimal.
Jika Anda memerlukan bantuan untuk merancang dan menjalankan kampanye, City Vision siap menjadi mitra Anda. Tim City Vision menawarkan solusi transport advertising yang kreatif, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Segera hubungi kami sekarang dan bawa strategi pemasaran Anda ke tingkat berikutnya!