Stasiun di Yogyakarta ada berapa? Pertanyaan ini seringkali muncul bukan hanya dari wisatawan yang baru berkunjung, tapi juga dari banyak brand nasional yang ingin menanamkan jejaknya di kota budaya ini. Yogyakarta, dengan predikatnya sebagai kota wisata ikonik, menghadirkan peluang promosi luar biasa karena setiap harinya ribuan orang datang dan pergi melalui stasiun kereta.
Bagi wisatawan, stasiun adalah gerbang pertama mereka menjejakkan kaki di Jogja. Bagi brand, stasiun adalah titik strategis untuk menciptakan kesan pertama yang tak terlupakan. Namun, ada tantangan besar yang harus dihadapi, bahwa tidak semua stasiun memiliki nilai audiens yang sama. Salah pilih titik promosi bisa membuat iklan Anda sepi atensi, bahkan budget marketing terbuang sia-sia.
Di sinilah pentingnya memahami fungsi dan karakter setiap stasiun di Yogyakarta. Dengan mengetahui mana yang benar-benar premium, Anda bisa memastikan brand hadir di ruang atensi audiens yang tepat sejak awal perjalanan mereka.
Sumber: Unsplash
Secara total, Yogyakarta memiliki lebih dari tujuh stasiun kereta api aktif. Beberapa di antaranya adalah Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Wates, Stasiun Sentolo, Stasiun Patukan, dan Stasiun Rewulu.
Meski demikian, tidak semua stasiun memiliki nilai strategis untuk brand. Dari sekian banyak stasiun tersebut, hanya Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan yang paling menonjol dalam hal audiens, traffic, serta positioning.
Dari sini terlihat bahwa meskipun jumlah stasiun cukup banyak, Tugu dan Lempuyangan lah yang jadi pusat mobilitas utama. Bedanya, Tugu lebih relevan untuk brand dengan positioning premium, sedangkan Lempuyangan cocok untuk brand yang menargetkan mass market.
Sejak 2020, Stasiun Tugu menjalani proyek renovasi besar untuk mempercantik dan meningkatkan fungsinya. Hal ini menjadikannya semakin representatif sebagai hub transportasi utama.
Ada tiga rute besar yang memperkuat posisi Tugu sebagai gerbang premium:
Baca juga: Iklan di Halte Non BRT TransJakarta, Curi Perhatian Publik
Sumber: City Vision
Lokasi Tugu adalah lokasi emas, hanya beberapa langkah saja dari Malioboro, ribuan orang setiap hari melewati stasiun ini. Audiensnya pun berkualitas, mayoritas adalah traveler luar kota dengan tujuan jelas seperti belanja, kuliner, rekreasi, atau bisnis.
Inilah yang membuat Tugu menjadi titik paling berharga untuk membentuk kesan pertama wisatawan terhadap Jogja. Lantas, mengapa Tugu lebih premium untuk iklan OOH?
Bagi Anda yang ingin berinvestasi dalam iklan luar ruang, Tugu memiliki keunggulan signifikan dibandingkan stasiun lain:
Baca juga: Halte Non-BRT adalah Titik Komunikasi Brand yang Efektif
Sumber: City Vision
Untuk menjawab kebutuhan brand, City Vision hadir dengan format iklan eksklusif di Stasiun Tugu. Mulai dari front-gate, ruang tunggu, hingga instalasi kreatif seperti balon raksasa. Salah satu contoh yang sukses adalah instalasi balon raksasa film animasi “Jumbo” di pintu timur Tugu. Hasilnya, bukan sekadar iklan, tetapi juga atraksi visual yang membuat wisatawan berhenti dan memperhatikan.
City Vision memastikan brand Anda bukan hanya sekadar terlihat, tapi benar-benar menguasai ruang atensi ribuan wisatawan setiap hari.
Baca juga: Ambil Peluang Emas Iklan Outdoor di Rute Busway Non-BRT
Kesimpulannya, stasiun di Yogyakarta ada lebih dari tujuh, tetapi yang paling penting untuk strategi brand adalah Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan.
Jika target Anda adalah audiens dengan daya beli tinggi, Stasiun Tugu adalah jawabannya.
Pastikan brand Anda menyapa ribuan wisatawan sejak pertama kali menjejakkan kaki di Jogja. Bersama City Vision, partner OOH premium terpercaya di Indonesia, iklan Anda akan tampil prestisius dan meninggalkan kesan kuat.